Dikirim ke Universitas ASEAN, Mahasiswa FKIP UMSU Kembali Ikuti SEA-Teacher

MEDAN-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FKIP-UMSU) kembali mengikuti program Student Teacher Exchange in South East Asia (SEA-Teacher Project) 2023 atau program pertukaran mahasiswa calon guru antar-negara di kawasan Asia Tenggara.

Kegiatan itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara UMSU dengan berbagai universitas di kawasan ASEAN dalam SEA Teacher Summit di Bangkok Thailand, Selasa ( 21/3/2023).

Mewakili Rektor UMSU Prof Dr Agussani, M.AP hadir pada kegiatan tersebut Wakil Dekan Bidang Akademik FKIP UMSU Dr. Dewi Kesuma Nasution, M.Hum dan Koordinator SEA Teacher UMSU Yayuk Hayulina, M.Pd.

FKIP UMSU telah mengikuti program SEA Teacher sejak tahun 2016 dengan setiap tahun mengirim untuk praktek mengajar di sekolah-sekolah di berbagai negara Asia Tenggara.

Sebaliknya setiap tahun para mahasiswa dari negara lain datang ke UMSU dan difasilitasi untuk mengajar di sekolah-sekolah Indonesia di Medan.

Merespons program internasional itu, Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani mendukung langkah internasionalisasi FKIP UMSU.

Hal ini sangat sejalan dengan roadmap universitas yang mengarah pada internasionalisasi dan sesuai dengan kebijakan MBKM Kemdikbudristek.

“Selamat kepada FKIP, ini sangat membanggakan dan mendukung roadmap universitas kita,” ujarnya.

Terkait hal itu, Wakil Dekan I FKIP UMSU Dr. Dewi Kesuma Nasution menjelaskan UMSU sempat vakum mengirim mahasiswa ke luar negeri karena pandemi Covid-19.

Tahun ini lewat SEA Teacher para mahasiswa kembali punya kesempatan untuk belajar di negara lain.

“Tahun ini kita kembali ikut program SEA Teacher setelah vakum 2 tahun karena Covid-19,” ujarnya

Untuk itu UMSU telah membangun kesepakatan dengan beberapa kampus di Thailand dan Filipina antara lain Valaya Alongkorn Rajabhat University dan Nakhon Pathom Rajabhat University dari Thailand kemudian Iloilo State University of Fisheries Science and Technology dan Central Luzon State University, Philippines.

Program yang diikuti 77 perguruan tinggi dari Indonesia, Vietnam, Thailand, Filipina dan Jepang ini digagas asosiasi Kementerian Pendidikan Asia Tenggara atau SEAMEO yang memberikan kesempatan para calon guru di perguruan tinggi untuk dapat menimba pengalaman belajar di berbagai negara di kawasan Asia Tenggara ditambah Jepang. ( swisma)