Wagubsu Resmikan Masjid Al Musannif dan Buka PBAK UINSU

MEDAN – Sebanyak 5.587 mahasiswa baru Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan mengikuti pembukaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di kampus 4 UINSU Tuntungan, Selasa (29/8/2023).

Kegiatan pembukaan PBAK dirangkai dengan peresmian Masjid Al Musannif Kampus 4 UINSU Tuntungan.

Peresmian Masjid Al Musannif dan pembukaan PBAK dilakukan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara Musa Rajeckshah didampingi Rektor UINSU Medan Prof Dr Nurhayati MAg, Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi SH, SIK, MSi.

Hadir juga Pangdam I/BB diwakili Kapoksahli Brigjen TNI David H Hutagaol SE, MM (Han) dan Ketua Senat UINSU Prof. Dr Saiful Akhyar Lubis, MA, para Wakil Rektor, Dekan dan undangan lainnya.

Rektor UINSU Prof Nurhayati mengucapkan selamat bagi mahasiswa baru yang berkesempatan untuk menimba ilmu di kampus Smart Islamic University Campus, yakni kampus pembentuk insan berkarakter tangguh dengan nilai-nilai Islam berilmu dan berketerampilan serta memiliki kecakapan hidup.

Dikatakan, UINSU Medan yang berdiri pada1973 dan pada 19 November 2023 mendatang berusia emas yaitu 50 tahun.

Kampus ini didirikan para ulama dan umara yang saat itu mereka mimpikan adanya perguruan tinggi keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang akan membentuk anak-anak bangsa menjadi orang beriman berilmu dan berakhlak mulia.

“Sejak awalnya IAIN Sumatera Utara Medan yang bertransformasi pada 2014 menjadi UINSU berkomitmen penuh dan istiqamah dalam melahirkan ulama intelektual dan intelektual ulama dalam makna para ilmuwan yang akan berbagai macam ilmu pengetahuan sebagaimana tergambar pada fakultas yang ada di UINSU Medan,” jelas Rektor perempuan pertama dalam sejarah UIN (IAIN) Sumut.

Sedangkan pada tataran pengembangan ilmu, tambah rektor, UINSU mengembangkan keilmuan yang integratif maka pada tataran sikap beragama atau keberagamaan UINSU dalam mengembangkan sikap beragama yang moderat.

Jika beragama yang moderat atau moderat Islam itu sendiri oleh Alquran disebut dengan wasathiyah adalah keberagaman yang seimbang, harmonis, tidak ekstrem kanan ataupun kiri.

“Keberagaman yang moderat menolak sikap beragama yang intoleran, menolak permusuhan antar pemeluk beragama,” ucap Prof Nurhayati.

Rektor juga bangga pada kegiatan kali ini menjadi istimewa karena merangkaikan PBAK dengan peresmian Masjid Al Musannif UINSU yang berada di depan gedung biro rektor sebagai bangunan pertama yang ditemui ketika memasuki kampus 4 ini.

Tidak kalah pentingnya Masjid Al Musannif dengan keindahan dan kemegahannya dibangun oleh seorang Alm H Anif (ayah kandung Wagubsu Musa Rajeckshah) yang telah mengabdikan dirinya buat agama dan bangsa mengerahkan tenaga dan hartanya untuk kemajuan Islam.

“Seorang hamba Allah yang ditakdirkan tidak dapat menyelesaikan kependidikannya karena kemiskinan, tidak pernah duduk di perguruan tinggi, namun beliau sangat mencintai dunia pendidikan,” terang Prof Nurhayati.

Rektor mengingatkan mahasiswa baru semua agar tekun belajar ilmu-ilmu keislaman yang diintegrasikan dengan ilmu-ilmu umum melalui pendekatan transdisipliner.

Dikatakannya, tidak ada dikotomi pemisahan antara ilmu agama dan ilmu umum. Keduanya menjadi satu kendatipun karakter masing-masing ilmu tidak saling melebur melainkan hanya saling menyapa.

Dalam kesempatan itu, Wagubsu Musa Rajeckshah menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada keluarga besar UINSU yang berkenan menerima kehadirannya di kampus 4 Tuntungan ini.

“Saya bangga semua mahasiswa UINSU semoga ke depannya bisa sukses dan menjadi intelektual dan insan yang Ulul Albab,” ujar Musa Rajekshah yang juga Dewan Penyantun UINSU.

Sebelumnya, PBAK dan peresmian Masjid Al Musannif diawali dengan pembacaan ayat-ayat Alquran oleh Putri Azkia Risyda Putri, seorang mahasiswi baru yang juga putri dariH Irham Effendi, Camat Besitang Kabupaten Langkat. (swisma)