Bulog Sumut Jamin Stok Beras Aman hingga Akhir 2022
GLOBALMEDAN.COM, MEDAN–Perum Bulog Sumatera Utara (Sumut) menjamin stok beras aman hingga akhir 2022.
“Sampai saat ini stok beras yang tersimpan sebanyak 9.000-an ton dari total ketersedian beras sebanyak 38.000 ton,” kata Pimpinan Wilayah (Pimwil) Perum Bulog Sumut, Arif Mandu Kamis (6/10/2022).
Arif menyebutkan, mulai Januari hingga 4 Oktober 2022 total tersalur beras untuk pelayanan publik atau Public Service Obligation (PSO) yang dijual di pasar-pasar murah mencapai 29.600 ton.
“Dengan demikian alokasi stok beras aman hingga Desember 2022 mendatang dengan stok silih berganti sehingga tetap aman,” kata Arif didampingi Wakil Pimwil Perum Bulog Sumut Roy Rahmadi Prawira dan Humas Frans Sugara.
Menyikapi adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Perum Bulog Sumut, kata Arif memastikan harga beras tetap stabil baik di Medan maupun kabupaten/kota di Sumut lainnya masih kisaran Rp8.600 hingga Rp9.000.
Menurutnya tidak ada pengaruh dengan kenaikan BBM. Harga penjualan sebelum naik dan setelah ada kainaikan BBM tetap Rp8.600.
Dia mengakui kenaikan BBM itu berdampak pada semua sektor, termasuk kenaikan harga pangan utamanya beras.
Namun ditegaskannya Bulog bersama Pemda terus gencar menggelar operasi pasar murah beras di daerah masing-masing untuk menekan kenaikan harga beras.
“Alhamdulillah harga beras dapat terkendali,” sebutnya.
Arif menuturkan, sejumlah daerah atas permintaan Pemda mulai menggelontorkan beras medium di pasar-pasar murah dengan harga Rp8.600 per kg sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Sedangkan harga beras premium Rp13.300 per kg.
“Termasuk Medan juga menggelar pasar murah disubsidi Pemko,” ujarnya.
Arif menjelaskan. penyerapan beras petani, sampai Oktober 2022 masih 2.700 ton. Penyerapan itu tidak terlalu banyak karena adanya program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) diganti jadi bantuan tunai sehingga penyaluran beras jadi berkurang.
“Kami tak berani membeli terlalu banyak beras petani karena distribusinya yang berkurang,” kata Arif.
Selain itu, harga beras petani Rp9.700-Rp10.000 per kg, jauh di atas HPP Rp8.300 per kg. Per September 2022 HPP beras medium naik jadi Rp8.800 per kg.
“Dengan harga beras petani di atas HPP kami tak bisa membelinya untuk PSO,” ujarnya.
Ia menjelaskan, hal sama juga dilakukan Perum Bulog berbagai daerah seperti di Jatim, Jabar, Jateng dan Sulsel.
Tingginya harga beras petani di Sumut karena panen tak serentak sehingga harga menjadi tinggi. Bagi petani, menurutnya, ini cukup bagus. Ia mengatakan, jika harga beras petani di bawah HPP, Bulog siap menyerapnya.
Dikatakannya, Bulog juga masih menjual beras komersil seperti Andaliman Rp12.500 per kg dan beras Danau Toba Rp12.000 per kg. Bahkan beras bervitamin juga tersedia dengan harga Rp14.000 per kg.
Selain beras, Bulog Sumut juga masih memiliki stok daging kerbau asal India sebanyak 3 ton. Dalam waktu dekat akan masuk lagi 10 kontainer atau 140 ton untuk persiapan natal dan tahun baru. harga jual tetap Rp80.000 per kg.
Stok minyak goreng 61.000 liter yang dikemas sederhana dengan merek Minyak Kita dengan harga Rp14.000 per kg.
Begitu pula gula pasir 150 ton dengan harga jual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp13.500 per kg. (swisma)