Terapkan Aspek Keselamatan Kerja, Huawei Raih Penghargaan Kemnaker

MEDAN– Penyedia TIK terkemuka di dunia, Huawei kembali raih penghargaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang diselenggarakan  Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Huawei menjadi perusahaan global penyedia solusi TIK pertama yang mendapatkan penghargaan nir kecelakaan (Zero Accident) dari Kemnaker selama 9 tahun berturut-turut.

Keterangan tertulis diperoleh redaksi, Selasa (4/7/2023),  selain mendapatkan penghargaan nir kecelakaan, Huawei juga dianugerahi penghargaan tertinggi untuk upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19.

Dua penghargaan ini menjadi pengakuan pemerintah atas kuatnya komitmen dan konsistensi Huawei dalam menciptakan ruang kerja yang aman dan sehat bagi para pekerja.

Kegiatan ini adalah bagian dari upaya pemerintah khususnya Kemnaker
dalam mengampanyekan K3, dengan memberikan apresiasi berupa pemberian penghargaan K3 kepada pihak-pihak yang telah berhasil menerapkan K3.

“Upaya tersebut sudah beberapa tahun memperlihatkan hasil, di mana jumlah perusahaan yang mempertahankan nihil kecelakaan setiap tahun mengalami peningkatan,” kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

Penghargaan kecelakaan nihil diserahkan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yang diterima  Lai Chaosen, Vice President, Delivery & Service, Huawei Indonesia.

Huawei telah menyelesaikan total 19.412.620 jam kerja sejak periode 1 Januari 2014 hingga 31 Desember 2022.

Selama periode tersebut tak ada satu pun kecelakaan atau infeksi yang terjadi di lingkungan kerja Huawei.

Kesolidan tim K3 Huawei mengelola norma keselamatan kerja berbasis TIK patut diapresiasi.

Keterlibatan kecerdasan artifisial (AI), yang dapat melacak, mengumpulkan, dan menampilkan jutaan data mengenai kesehatan dan keselamatan tempat kerja di seluruh proyek yang ditangani di Indonesia dapat berlangsung secara real time.

Para pekerja Huawei juga dibekali dengan aplikasi seluler, pelindung kepala pintar, pendeteksi lokasi pintar dan berbagai perangkat digital lain untuk membantu pemantauan terkait data.

AI akan mendeteksi ketidakpatuhan dan akan mengirimkan peringatan dini ke pusat pemantauan.

Selain keselamatan kerja, Huawei juga menjadi perusahaan TIK global pertama yang mendapatkan anugerah tertinggi kategori platinum untuk pencegahan dan penanggulangan Covid-19 dari Kemnaker.

Huawei berhasil melewati proses audit ketat dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta dan mampu memenuhi 13 indikator audit persyaratan dan mendapatkan nilai memuaskan.

Lai Chaosen, Vice President, Delivery & Service, Huawei Indonesia mengatakan, Huawei merasa terhormat menerima penghargaan terbaik dalam hal penerapan aspek keselamatan kerja dan kesehatan dari pemerintah.

“Penghargaan ini semakin memperkuat tekad Huawei untuk terus bekerja keras melindungi sumber daya manusia sebagai aset perusahaan yang paling berharga,” katanya.

Lai Chaosen juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pekerja Huawei Indonesia atas komitmen, upaya keras dan kerja sama dalam mewujudkan rekam jejak positif tersebut.

“Tanpa upaya keras rekan-rekan kami di Huawei prestasi ini sulit tercapai. Inovasi dan solusi teknologi yang dikembangkan Huawei telah diimplementasikan dengan baik di internal kami dan hal ini menjadi modal untuk terus berkarya seiring peningkatan kebutuhan solusi TIK di Tanah Air,” pungkasnya. ( swisma)